Pilihan Ukuran Tower Triangle yang Tepat
Pilihan Ukuran Tower Triangle yang Tepat
Saya pernah salah pilih ukuran tower triangle, dan jujur itu bikin deg-degan. Bukan soal menuhin spek doang, tapi tower yang “terasa” goyang pas angin sore datang itu bikin kru di atas ragu buat lanjut kerja. Dari situ saya jadi agak bawel soal pemilihan ukuran—karena salah sedikit, efeknya bisa ke stabilitas, ke umur struktur, sampai ke kualitas link microwave dan performa radio 4G/5G.
Ringkasan cepat: pilih ukuran tower triangle dengan urutan ini: tentukan ketinggian berdasarkan line of sight (LOS) + Fresnel zone, hitung beban angin (wind load) dari panel antena, RRU, microwave dish, feeder, dan aksesori; cek zona angin (SNI/ASCE), tipe tanah dari sondir/bore log untuk pondasi, lalu pilih kelas/ukuran (mis. T50/T60/T70/T80) yang sanggup menahan beban + 30–50% cadangan ekspansi. Jangan lupa K3, grounding < 5 ohm, dan galvanis yang bener.
Ngomongin “Ukuran” itu Maksudnya Apa?
Di lapangan, “tower triangle” biasanya merujuk ke menara rangka baja segitiga (3 kaki) tipe self-supporting. Ukuran sering disebut T50, T60, T70, T80, T100—yang secara umum ngasih gambaran lebar muka (face width) dan kapasitas beban angin. Angka lebih gede, rangka lebih “gemuk” dan bracing lebih kokoh, cocok buat ketinggian lebih tinggi atau load antena lebih berat.
Saya enggak akan ngasih angka saklek dari vendor A/B, karena tiap pabrikan punya chart sendiri. Tapi pola pikirnya sama: semakin tinggi dan semakin besar effective projected area (EPA) antena + perangkat, semakin butuh tower yang “naik kelas”.
Mulai dari Kebutuhan Sinyal, Bukan dari Katalog
Pertanyaan yang paling awal: seberapa tinggi lu butuh? Ketinggian bukan diambil dari langit, tapi dari LOS dan Fresnel zone buat link backhaul microwave, plus kebutuhan clearance di atas penghalang (bangunan, pepohonan) buat radio akses 4G/5G.
Buat gambaran: radius Fresnel pertama (F1) di titik tengah kira-kira
F1 ≈ 17,3 × √(d / (4 × f))
dalam meter, dengan d = jarak (km) dan f = frekuensi (GHz).
Contoh: 10 km di 6 GHz, F1 ≈ 11 m. Biasanya kita pingin clearance ≥ 60% F1, jadi minimal 6–7 m bebas halangan. Kalau targetnya 18 GHz di 5 km, F1 sekitar 6,5 m dan 60%-nya kira-kira 4 m. Ini kecil tapi krusial; dish kegeser 1–2° aja bisa bikin fade margin anjlok.
Kalau link backhaul pakai fiber, tetap aja tinggi perlu dihitung buat optimasi cakupan sektor (azimuth/tilt) dan supaya lobing antena enggak kejegal sama atap tetangga. Kadang 25 m cukup di suburban. Di urban padat, 32–42 m baru “lega”. Di coastal yang larinya angin kencang? Tinggi bisa sama, tapi ukuran tower harus naik karena wind load naik.
Hitung Beban: Jangan Pelit di Inventaris
Saya dulu pernah cuma masukin 3 panel + 1 microwave dish di perhitungan. Ternyata pas instalasi, klien nambah 3 RRU tambahan dan feeder 1/2″ numpuk. Hasilnya? Margin desain kepotong dan di angin kencang sway berasa.
Checklist beban yang selalu saya tulis:
-
Panel antena 3 sektor: 3–6 unit (tergantung MIMO). Per unit EPA kira-kira 0,2–0,5 m², berat 10–20 kg.
-
RRU per sektor: 1–2 unit, 12–20 kg/unit.
-
Microwave dish: 0,6–1,2 m diameter; EPA dari 0,2–0,8 m²; berat 5–25 kg.
-
Feeder/Hybrid fiber: kira-kira 10–15 kg per 30 m per jalur.
-
Kabel tray, bracket, catwalk, dan tiang penangkal petir.
-
Peralatan masa depan: tambah 30–50% ruang, beneran. Banyak yang lupa ini.
Semua di-translate jadi wind load memakai kecepatan rujukan lokal (lihat SNI 1727/ASCE 7) dan faktor eksposur situs. Di tepi pantai atau bukit terbuka (Exposure C/D), tekanannya beda dibanding pusat kota yang terlindung (Exposure B). Di sini biasanya vendor tower kasih tabel “allowable antenna area vs height” buat masing-masing T-size.
Zona Angin dan Tinggi: Kenapa 32 m Bisa Butuh T70?
Angin itu bikin perbedaan. Di wilayah yang 3-sektor + 1 dish pada ketinggian 32 m bisa aman di T60, di pesisir mungkin perlu T70 karena Vref wind 45 m/s vs 30–35 m/s di inland. Bedanya bukan cuma angka, tapi deflection di puncak: operator sering punya limit 0,5–1,0% dari tinggi (misal 42 m ⇒ 210–420 mm). Kalau lewat, alignment microwave gampang kabur, EIRP efektif turun karena pointing meleset.
Saya pernah ngukur sway di puncak 42 m pas angin 12–14 m/s, dan kompas di dish berasa “ngedut”. Bukan tragedi, tapi KPI backhaul drop. Sejak itu saya lebih konservatif di zona angin tinggi.
Tanah: Pondasi yang Nahan Semua Drama
Tower bagus tapi pondasi lemah = tetap bahaya. Minimal lakukan sondir atau bore log buat tau daya dukung tanah dan kedalaman tanah keras. Dari situ dipilih pondasi footplate (pakai tapak lebar) atau pile kalau tanah lunak/organik.
Catatan lapangan:
-
Di tanah keras (>150 kPa), footplate ekonomis.
-
Di tanah rawa, pile/mini pile sering wajib.
-
Jangan lupa grounding ring keliling pondasi, target < 5 ohm. Bikin penangkal petir kerja bener dan lindungi radio dari surge.
Btw, pernah kejadian tanah lapisan atas “kering” tapi 1,5 m ke bawah lumpur jenuh air. Tiga bulan kemudian, pondasi geser dikit. Sejak itu, saya rewel minta log bor minimal 6–10 m.
Material & Proteksi Korosi: Laut Bukan Main-main
Di coastal site, hot-dip galvanize (HDG) yang tebal itu wajib. Saya suka ngejar lapisan galvanis ≥ 85 µm untuk lingkungan agresif, plus tambahan cat zinc-rich di area potong/bor. Baut kelas 8.8 minimal, washer kunci, dan inspeksi berkala. Garam laut itu jahat, bro, bikin baut kusam terus macet. Once karat merayap ke bracing, estetika jelek dan struktural pun tertekan.
Kapan T50 Cukup, Kapan T80 Logis?
Ini rule-of-thumb ala lapangan (bukan substitusi hitungan struktural resmi, ya):
-
T50: ketinggian 20–25 m, beban ringan—3 panel kecil + 1 dish 0,6 m, zona angin moderat, urban terlindung.
-
T60: 25–32 m, 3–6 panel mid-size + 1–2 dish kecil, lokasi suburban/inland.
-
T70: 32–42 m, load antena menengah ke berat, 1 dish 0,9–1,2 m, atau situs pesisir/angin kencang.
-
T80/T100: 42–60 m, multi-operator atau banyak dish/panel, atau exposure tinggi.
Kalau kamu punya rencana ekspansi 2–3 tahun (nambah sektor 700 MHz, atau upgrade Massive MIMO), loncat satu kelas itu sering lebih murah dibanding ganti tower nanti. Serius.
Proses 5 Langkah Pilih Ukuran
-
Tentukan tinggi minimal
Hitung LOS dan Fresnel. Contoh cepat: link 8 km @ 11 GHz ⇒ F1 ~ 8,3 m; 60%-nya ~ 5 m. Kalau penghalang tertinggi 20 m, target top antena minimal 25 m. Tambah margin 2–3 m buat tilt/kemiringan. -
List semua beban
Panel, RRU, dish, feeder, tray, lightning rod, bracket, lampu halangan. Tambah 30–50% buat ekspansi. Semua konversi ke EPA dan berat total. -
Cek angin dan eksposur
Pakai data rujukan lokal (peta isobar angin/BMKG), tentukan Exposure. Di bukit/tepi laut, angin real sering “nakal”. Jangan under-estimate. -
Cek tanah dan pondasi
Sondir/bore log. Tentukan footplate vs pile. Grounding target < 5 ohm. Routing kabel bawah tanah sekalian di-plan. -
Pilih ukuran tower
Bandingin load vs chart vendor. Periksa deflection, twist & sway, serta sambungan baut. Kalau top sway mendekati limit, naik satu ukuran. Mending agak over daripada nangis pas musim angin.
Hal-hal Kecil yang Bikin Bedanya Besar
-
Bracing angle mendekati 45° sering ngasih performa bagus untuk kekakuan.
-
Bolt tension harus sesuai prosedur, bukan sekadar “keras”. Saya pernah lihat baut kendor bikin panel bergetar kaya spanduk.
-
Routing feeder yang rapi mengurangi sail area “tak terlihat”. Feeder yang menumpuk di satu sisi bikin beban tak simetris.
-
Penempatan dish sedekat mungkin ke pusat massa menara bagian atas. Semakin tinggi offset, momen lentur makin gila.
-
Azimuth & tilt antena radio harus dicatat. Di tower yang sway-nya besar, tilt efektif berubah-ubah, ya jelas RSRP/RSRQ kebaca “lari”.
Safety & Operasional: Jangan Abai
SOP K3 itu bukan basa-basi. Work at height pakai full body harness, lanyard dua, dan rigging plan. Saya set batasan: kecepatan angin maksimal 10 m/s buat naik. Di atas itu, ya udahan dulu. Ngeyel bisa bahaya, dan alat pun bisa jatuh.
Ini pengalaman pahit: pernah kepepet ngejar deadline, angin 12–13 m/s, dish 1,2 m kebawa “layang-layang”. Kami stop. Lebih mahal? Iya. Tapi semua pulang selamat.
Contoh Kasus Singkat: 32 m Suburban vs 42 m Coastal
-
Suburban 32 m: 3 panel per sektor, total 6 panel mid, 1 dish 0,6 m. Angin rujukan moderat. Tower T60 lulus deflection. Sway masih oke, KPI stabil.
-
Coastal 42 m: 6 panel besar (MIMO), 2 dish 0,9 m, feeder bejibun. Angin kencang. T70 awalnya cukup di hitungan, tapi deflection mepet limit operator. Naik ke T80 dan semua aman. Biaya naik ~12–18%, tapi maintenance dan downtime turun drastis.
Maintenance: Biar Tower Tetap “Nafas Panjang”
-
Inspeksi baut tiap 6 bulan. Kasus hilang pralon feeder clamp bikin menambah sail area liar.
-
Cek galvanis dan titik potong. Tambah touch-up cat zinc.
-
Grounding test periodik; resistansi yang melonjak habis kemarau sering kejadian.
-
Verticality check dengan theodolite/level—tower yang creeping bakal kelihatan.
-
Dokumentasi foto sebelum/sesudah. Nanti pas audit, kamu bakal bersyukur punya bukti.
Kesalahan yang Pernah Saya Lakuin (Biar Kamu Enggak)
-
Under-estimasi ekspansi. Klien bilang “maksimal 3 panel, kok.” Dua bulan kemudian nambah 3 lagi. Sejak itu, saya selalu reserve.
-
Enggak baca exposure beneran. Di peta tampak aman, ternyata situs berada di bukaan lembah yang channeling angin. Realita lapangan > peta.
-
Ngirit galvanis. Di site pesisir, 1 tahun udah kusam banget. Baut-baut pada seret. Mahal di belakang, bro.
Buat yang Nanya: “Kenapa Nggak Guyed Tower?”
Guyed tower sah-sah aja buat tinggi besar dengan biaya struktur lebih murah, tapi butuh lahan guy anchor yang luas dan perawatan tali baja (dan estetikanya sering ditolak pemilik lahan). Banyak situs BTS pilih self-supporting triangle karena footprint lebih kecil dan izin lebih gampang. Tapi kalau lahan lapang di rural dan target 60 m ke atas, opsi guyed bisa masuk—tetap kudu hitung detail wind load, ya.
Template Perhitungan Cepat (Bukan Final, tapi Nggak Ngasal)
-
Target tinggi: 32 m.
-
Load: 6 panel (EPA 0,3 m²/pc), 2 RRU/sector (total 6), 1 dish 0,9 m (EPA 0,6 m²), feeder 6 jalur.
-
Total EPA kira-kira: 6×0,3 + 0,6 + “kabel/tray 0,2” ≈ 2,6 m².
-
Zona angin: moderat, Exposure B/C campuran.
-
Rekomendasi awal: T60 dengan margin 30% untuk ekspansi. Kalau coastal atau bukit terbuka, langsung pertimbangkan T70.
Bakal ada yang nanya: “Angkanya kok kasar?” Iya, ini pendekatan teknisi lapangan buat pre-selection. Finalnya tetap perlu analisis struktural vendor tower dan tanda tangan engineer. Tapi dengan template ini, kamu nggak salah arah dari awal.
Penutup: Pilih Seperti Orang yang Bakal Menaiki Tower Triangle
Pada akhirnya, tower bukan cuma angka dan spesifikasi. Dia akan dinaiki, dipanjat, dibebani panel, ditiup angin, dan dijagain bertahun-tahun. Ukuran tower triangle yang tepat itu yang cukup kuat untuk hari ini, punya ruang napas untuk besok, dan masih aman ketika hujan deras plus angin barat datang.
Kalau ada yang saya belum tau—misal chart spesifik pabrikan kamu—ya wajar, tiap vendor beda-beda. Tapi pola pikir ini bakal bikin kamu lebih jarang salah pilih. Dan jujur, lebih jarang juga ngerasain tower “nge-jiggle” di atas sana. Enggak enak, sumpah.
Konsultasi Gratis Pemasangan & Pemeliharaan Tower Triangle
Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan jasa pasang tower bts dari Tower Provider atau mendapatkan layanan pemeliharaan, maka jangan ragu untuk menghubungi kontak layanan kami melalui:
Email : [email protected]
WA/Telp. : 0813-8753-4433
Melalui kontak layanan tersebut, Anda dapat melakukan konsultasi secara GRATIS dengan tim teknisi kami. Sehingga, pemasangan tower bts dapat sesuai dengan permintaan dan spesifikasi yang Anda inginkan.
Selain itu, kami juga memberikan layanan GARANSI selama 1 tahun dan berlaku setelah tower terpasang, kecuali saat kondisi force majeure. Kami juga menjamin pengerjaan pemasangan tower bts akan berlangsung dengan akurat dan tepat waktu sesuai kesepakatan.
